Inilah Arti Kurban Idul Adha Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW

From
Revision as of 01:18, 24 April 2022 by FernandoDunford (talk | contribs) (Created page with "Inilah Arti Kurban Idul Adha, Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW<br><br>Pada bulan Zulhijjah, umat Islam merayakan hari Idul Adha bersama berkurban. Kurban secara bhs puny...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search

Inilah Arti Kurban Idul Adha, Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW

Pada bulan Zulhijjah, umat Islam merayakan hari Idul Adha bersama berkurban. Kurban secara bhs punyai makna hewan sembelihan. Dengan demikian, kurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang perintahnya tertulis didalam Al-Quran untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diceritakan secara turun temurun sebagai edukasi perihal keikhlasan saat berkurban.

Arti Kurban dalam Islam

Apa itu Kurban atau Qurban? Kurban atau Qurban (dalam bahasa Arab الأضحية,التضحية) secara harfiah mempunyai makna hewan sembelihan. Ibadah qurban (kurban) adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang merupakan tidak benar satu bagian berasal dari syiar Islam yang disyariatkan di dalam Al Quran.

Umat Islam merayakan hari raya Idul Adha serta penyembelihan hewan kurban pada empat tanggal di bulan Zulhijjah tanggal 10 dan tiga hari tasyriq, yakni 11, 12, dan 13. Menurut ulama Syeikh Wahbah Az-Zuhaily bahwa sementara paling baik menyembelih hewan pada hari pertama sehabis Shalat Id hingga sebelum akan tergelincir matahari. Sedangkan, saat haram menyembelih hewan kurban pas sebelum akan shalat Id. Jika selamanya melaksanakannya, maka wajib mengulanginya pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan.

Melansir zakat.or.id, kurban merupakan ibadah sunnah muakkad yang Rasulullah SAW rekomendasikan kepada umatnya. Salah satu dalil Al-Quran mengenai kurban tercantum terhadap Surat Al Hajj ayat 34:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

Artinya: "Dan bagi masing-masing umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), sehingga mereka menyebut nama Allah pada binatang ternak yang udah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)," (QS. Al Hajj: 34)

Tata Cara Kurban

Selain ibadah sunnah, worldtechlife kurban jadi selagi untuk berbagi harta berupa daging kepada orang yang perlu dan tepat. Maka dari itu, perayaan ini punya tata cara supaya pelaksanaan sampai penyerahan daging kurban sesuai wejangan Al Quran dan hadis. Melansir zakat.or.id, inilah tata langkah yang mesti diamati baik-baik:

1. Melaksanakan kurban cocok waktunya
Setiap tahunnya, hari raya Idul Adha dirayakan pada 10 sampai 13 Zulhijjah. Waktu pelaksanaannya bisa ditunaikan pada selagi sesudah selesai Shalat Idul Adha hingga matahari terbenam.

2. Kenali syarat orang yang dapat berkurban
Syarat-syarat orang yang melakukan kurban yakni beragama Islam, baligh (dewasa), berakal, dan punyai kemampuan secara finansial dan harta yang baik di Hari Raya Idul Adha dan Tasyrik.

3. Proses penyembelihan hewan kurban
Salah satu tata langkah yang kudu diperhatikan oleh pekurban adalah sistem penyembelihan tidak membuat hewan kurban gusar. Tempat pemotongan hewan kurban harus bersih, tidak menarik hewan secara kasar, menghadapkan hewan kurban yang disembelih ke arah kiblat. Lalu, membaca doa saat menyembelih:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ,

"Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya."
Kemudian sesudah menyembelih, membaca doa:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنْ …..

Artinya: "Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, Ya Allah, qurban ini dari-Mu dan untuk-Mu, terimalah qurban …" (Sumber: Kifayah Al-Akhyar).

4. Memilih jenis hewan kurban dan cek kondisinya
Mengutip berasal dari Dompet Dhuafa, pekurban terhitung kudu memahami dan mengecek suasana hewan yang dapat dikurbankan. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari al-Barra bin Azib radliyallâhu ‘anh bersabda:

أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي الْأَضَاحِيِّ فَقَالَ الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِي لَا تَنْقَى

"Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, "(1) yang (matanya) jelas-jelas buta (picek), (2) yang (fisiknya) jelas-jelas di dalam kondisi sakit, (3) yang (kakinya) jelas-jelas pincang, dan (4) yang (badannya) kurus ulang tak berlemak." (Hadits Hasan Shahih, riwayat al-Tirmidzi: 1417 dan Abu Dawud: 2420).

Selain hindari cacat, pemilihan hewan kurban mesti tepat agar suasana daging yang dibagikan fresh dan layak makan. Maka dari itu, pekurban lebih baik paham asal hewan kurban dengan bertanya kepada peternak. Berikut kriteria hewan kurban yang wajib diperhatikan oleh peternak dan pekurban:

Syarat-Syarat Hewan Kurban

1. Hewan kurban tersebut bersifat tipe binatang ternak, yakni unta, sapi dan kambing, baik domba atau kambing biasa.
2. Telah sampai umur yang dituntut syari’at bersifat jaza’ah (berusia setengah tahun) berasal dari domba atau tsaniyyah (berusia setahun penuh) dari yang lainnya.
3. Ats-Tsaniy berasal dari unta adalah yang sudah sempurna berusia 5-6 tahun.
4. Ats-Tsaniy dari sapi adalah yang sudah prima berusia 2 tahun.
5. Ats-Tsaniy dari kambing adalah yang sudah prima berusia 1-2 tahun.
6. Al-Jadza’ah berasal dari domba adalah yang udah prima berusia 6 bulan.
7. Bebas dari aib (cacat) yang menghambat keabsahannya, yaitu apa yang sudah dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sunnah Rasulullah Saat Kurban Idul Adha

Lalu, inilah sunnah yang Rasulullah melaksanakan kala berkurban di hari raya Idul Adha. Berikut beberapa tabiat beliau yang mampu umat Islam ikuti:

1. Tidak memotong rambut dan kuku hingga kurban disembelih.
2. Membaca basmalah sebelum akan menyembelih.
3. Menyembelih kurban sesudah shalat Idul Adha.
4. Menyembelih secara independen (dengan tangan sendiri).

Lebih utama mana, sedekah atau kurban?

Melansir berasal dari Dompet Dhuafa, keduanya merupakan perihal perlu dan berpahala. Perbedaannya terhadap pemilihan waktu. Saat berkurban di hari raya Idul Adha, hendaknya umat Islam yang punyai kekuatan finansial baik untuk memprioritaskan kurban karena kesempatan beroleh pahala tertentu ini cuma setahun sekali. Sedangkan, menyantuni orang-orang yang perlu dengan bersedekah mempunyai selagi yang longgar (Muwassa’), dapat dilaksanakan di selain 10 Dzulhijjah, kapan saja bisa.

Hasil kurban yang baik menggembirakan penerima fungsi yang makan daging cuma setahun sekali atau belum pernah menikmatinya. Mereka bukanlah vegetarian, melainkan karena juga golongan tidak cukup mampu. Lalu, motivasi berkurban terhitung memberdayakan peternak untuk membuahkan hewan kurban yang berkualitas. Sebar kebaikan berkurban ke semua Indonesia di Portal Kurban Dompet Dhuafa, bermutu, dan amanah.